Bangka BelitungBerita

KPS Belum Tuntas, Molen Kembali Tebar Janji Manis Berobat Gratis

PANGKALPINANG — Spanduk pasangan calon Wali Kota–Wakil Wali Kota Pangkalpinang Molen –Zaki, yang bertuliskan ‘ingin berobat 100% gratis’ menuai pertanyaan publik.

Sejumlah warga menilai tagline tersebut hanyalah pengulangan janji lama program Kartu Pangkalpinang Sejahtera (KPS) di era Molen menjabat Wali Kota (2018–2023). KPS saat itu diklaim mencakup subsidi pendidikan, kesehatan gratis, hingga bantuan bahan pokok, namun hingga kini dinilai banyak pihak tak pernah berjalan sebagaimana dijanjikan.

Warga Pertanyakan Kartu Pangkalpinang Sejahtera (KPS)

Siti (38), warga Gerunggang, masih menyimpan brosur kampanye lama Molen. “Dulu dijanjikan ada KPS buat bantu sekolah dan berobat. Sampai sekarang kartu itu tak pernah kami dapat,” ujarnya.

Senada, Arman (44), buruh harian lepas di Rejosari, juga mengaku tak pernah didata sebagai calon penerima KPS. Padahal dirinya salah satu pendukung yang percaya akan janji Molen saat maju periode pertama.

“Kalau sakit, kami pakai JKN–KIS dari pusat. Soal KPS, kami belum pernah didata apalagi diberi kartu,” katanya.

Darto (52), warga Taman Sari, menegaskan hal serupa. “Yang kami rasakan ya Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Bagus, tapi itu program provinsi/pusat. KPS? Jujur, kami tidak pernah pegang.”

Nurhayati (21), Mahasiswi salah satu kampus di Bangka bahkan mempertanyakan transparansi anggaran jika memang sudah dilaksanakan.

“Kalau memang ada, seharusnya ada nama penerima, pagu APBD, dan SOP layanan. warga ingin bukti, bukan slogan.”ujarnya.

jejak digital di sejumlah media lokal menulis kritis soal KPS yang hanya tinggal janji. Media Seputar Indonesia menyoroti ketiadaan realisasi KPS meski kerap disebut di kampanye. Media Okeyboz menilai program ini hanya jadi jargon politik tanpa payung regulasi dan anggaran jelas. PEKATnews.id menyebut KPS tak lebih dari kartu simbolis tanpa kanal resmi

Fakta Layanan Kesehatan Gratis di Pangkalpinang

Berdasarkan data resmi, layanan kesehatan gratis di Pangkalpinang beberapa tahun terakhir lebih banyak bertumpu pada skema nasional, bukan pada KPS.

Universal Health Coverage (UHC) JKN. Pangkalpinang telah mencapai cakupan kepesertaan JKN di atas 95% (UHC) dan Babel secara provinsi mencatat UHC sebesar 95,50% (Maret 2023). Artinya, hampir seluruh warga sudah terjamin lewat JKN–BPJS Kesehatan.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)

Diluncurkan Februari 2025, program ini memungkinkan warga melakukan pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tensi tanpa biaya.

Hingga 7 Juli 2025, sudah 59.299 warga Babel yang ikut serta. Namun angka itu baru sebagian kecil dari populasi Babel yang mencapai ±1,5 juta jiwa.

Pemerintah Kota Pangkalpinang (era Pj) juga menegaskan, program kesehatan gratis yang berjalan di 2025 berbasis kebijakan nasional, selaras dengan CKG, bukan program kartu daerah (KPS) yang dijanjikan Molen di periode pertama.

Janji Kesehatan Gratis Muncul Lagi

Meski rekam jejak KPS dipertanyakan, janji kesehatan gratis kembali disampaikan Molen dalam forum resmi Pilkada Ulang 2025.

Bahkan janji ini ditegaskan dengan bertebaran spanduk janji kampaye Molen-Zeki yang meliputi pendidikan gratis, kesehatan gratis, serta penciptaan 7.000 lapangan kerja.

Warga Kapok Ditipu Slogan.

Bagi warga miskin kota, kepastian teknis jauh lebih penting daripada jargon. Maya (34), pekerja toko, mengaku rutin menggunakan BPJS untuk kontrol penyakit hipertensi suaminya.

“Alhamdulillah tertolong BPJS. Tapi KPS yang dulu dibilang ada bantuan sembako dan sekolah gratis, kami tak pernah rasakan.” ungkapnya

Kini, munculnya spanduk “berobat 100% gratis” Molen–Zaki menimbulkan pertanyaan, apakah ini program baru dengan desain anggaran jelas, atau sekadar pengulangan janji lama KPS yang tak kunjung terealisasi? (RI)

Baca juga  Kukuhkan Kepala BPKP, Gubernur Hidayat Dorong Kolaborasi Pengawasan Keuangan Daerah

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!