SMAN 1 Pangkalan Baru Tingkatkan Kompetensi Guru Lewat Diklat Teknis Strategis Pembelajaran Interaktif

PANGKALAN BARU Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, SMAN 1 Pangkalan Baru menggelar Diklat Teknis Strategi Pembelajaran Interaktif selama tiga hari, dari 23 hingga 25 April 2025.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret sekolah dalam mendorong peningkatan kompetensi guru agar mampu menghadirkan proses belajar yang adaptif, kreatif, dan menyenangkan bagi peserta didik.
Kegiatan diklat ini menghadirkan para narasumber berkompeten, di antaranya:
Dr. Ervawi, S.Pd., M.Pd., MM (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung),
Etty Yusrika Fitri, M.Pd,
Dian Pranata, S.Pd,
Jamjam Sapaat, M.Pd (PGRI Bangka Belitung), dan Wahyu Kurniawan, M.Psi., Psikolog (IAIN SAS Bangka Belitung).
Kepala SMAN 1 Pangkalan Baru, Asrobianti, S.Pd., MM, menegaskan pentingnya diklat ini sebagai bagian dari upaya penguatan profesionalisme guru.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap para guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran interaktif yang berdampak positif bagi perkembangan siswa. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan kita sebagai pendidik. Harapannya, kegiatan ini menghasilkan modul ajar berbasis strategi interaktif yang langsung dapat diimplementasikan dalam pembelajaran,” jelasnya.
Pada hari pertama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr. Ervawi, memaparkan kebijakan peningkatan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.
Ia menekankan bahwa seorang guru harus mengembangkan empat pilar penting: kompetensi, kapasitas, kapabilitas, dan kompetisi, yang dirangkum dalam nilai adaptasi, kreativitas, visi, dan daya tahan.
“Guru harus mampu menjadi teladan yang membekas dalam ingatan murid,” pesannya.
Selain itu, peserta diklat juga dibekali materi tentang deep learning dan manajemen kelas, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang sadar, bermakna, dan menggembirakan.
Hari kedua diisi oleh Dian Pranata, S.Pd., Guru Bimbingan Konseling dari SMA Negeri 1 Simpang Rimba, yang membahas peran dasar guru dan strategi dalam membimbing siswa.
Materi dilanjutkan oleh Wahyu Kurniawan, M.Psi., Psikolog dari IAIN SAS BABEL, yang mengupas pentingnya kesiapan mental guru dalam menghadapi peserta didik Generasi Z.
Guru di era digital ini dituntut tak hanya mengajar, tetapi juga menjadi fasilitator yang mampu memberi ruang tumbuh dan bimbingan yang sehat secara emosional.
Hari terakhir diklat menghadirkan Jamjam Sapaat, M.Pd., yang menyajikan metode pembelajaran interaktif dan mendorong para guru untuk langsung mengimplementasikan hasil pelatihan ke dalam bentuk modul ajar.
Modul ini diharapkan menjadi panduan praktis dalam menerapkan strategi pembelajaran interaktif di kelas masing-masing.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, SMAN 1 Pangkalan Baru terus berkomitmen membangun ekosistem pendidikan yang unggul, salah satunya melalui penguatan kompetensi guru sebagai garda terdepan pendidikan.(RI)





